Sabtu, 06 November 2021

Fuzzy Control System

Referensi :Introduction to Fuzzy Sets, Fuzzy Logic, and Fuzzy Control Systems (Chen G, Pham T)



1. Tujuan [back]

a. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar Fuzzy Kontrol Sisten

b. Mahasiswa mampu merancang Fuzzy Kontrol Sistem

2. Alat dan Bahan [back]

 
Alat yang dibutuhkan pada pembelajaran ini yaitu software MATLAB


3.Dasar Teori [back]

MATLAB

MATLAB merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang dikembangkan oleh MathWorks dan dikhususkan untuk komputasi numerik, visualisasi,  dan  pemrograman.  

Tampilan MATLAB:


 

FUZZY CONTROL SYSTEM

I. Classical Programmable Logic Control

Programmable Logic Controller ( PLC ) adalah suatu rangkaian micro controller yang terdiri dari beberapa bagian, yaitu CPU, Memory, Power suplay, Data Register, Internal relay, Input / Output Counter dan Timer yang terintegrasi dalam satu perangkat.

Figure 1. Programmable Logic Controller

 

Untuk melihat cara kerja PLC, mari kita perhatikan contoh sederhana pada arm robot  yang meletakkan dan mengambil sesuatu benda dan bekerja dalam siklus otomatis di bawah kendali PLC.


A0: rotate the base counterclockwise (CCW),

A1: rotate the base clockwise (CW),

A2: lift the arm,

A3: lower the arm,

A4: extend the arm,

A5: retract the arm,

A6: close the gripper,

A7: open the gripper.

 

 

Figure 3. Time duration of activities of the robot arm. 

Time duration diatas dapat juga dinyatakan dalam tabel berikut

           

                                          

  Ladder Diagram Symbols

 

 II. Fuzzy Logic Control (I):

A.    A General Model-Free Approach

            Kontroler fuzzy umumnya dapat digambarkan dengan diagram blok seperti yang ditunjukkan pada figure 5



B. Design Principle of Fuzzy Logic Controllers (Konsep Desain Kontrol Logika Fuzzy)

Tahapan dalam perancangan Fuzzy Logic Controller (FLC), diantaranya.

 

1.      The Fuzzification Module (Proses Fuzifikasi)

Fuzifikasi merupakan tahapan untuk mengubah nilai  fisik (posisi, tegangan, derajat, dll.) sinyal proses, sinyal kesalahan yang merupakan input ke pengontrol logika fuzzy, menjadi fuzzy yang dinormalisasi subset yang terdiri dari subset (interval) untuk rentang input nilai dan fungsi keanggotaan yang dinormalisasi.


2.      The Fuzzy Logic Rule Base (Basis Aturan Logika Fuzzy)

 Prosedur umum dalam mendesain Fuzzy Logic Rule Base termasuk yang berikut:

a.       Determining the process states and control variables (Menentukan status proses dan variabel control)

Contoh  : pelacakan Temperature set-point.

.

b.      Determining input variables to the controller (Menentukan variabel input ke controller)

c.       Establishing a fuzzy logic IF-THEN rule base (Membangun logika fuzzy IF-THEN rule base)

Aturan  yang  digunakan  pada  himpunan  fuzzy  adalah  aturan  if-then. Aturan fuzzy IF-THEN merupakan pernyataan yang direpresentasikan dengan

IF < proposisi Fuzzy > THEN < proposisi fuzzy >


d.      Establishing a fuzzy logic inference engine (membangun inferensi Logika Fuzzy)

Inferensi  fuzzy  merupakan  tahap  evaluasi  pada  aturan  fuzzy. Tahap evaluasi dilakukan berdasarkan penalaran dengan menggunakan input fuzzy dan aturan fuzzy sehingga diperoleh  output berupa himpunan fuzzy.

Dalam  FIS  terdapat  dua proses yaitu:

1.  Implikasi yaitu proses mendapatkan consequent keluaran sebuah IF-THEN rule


2.  Agregasi  yaitu  proses  mengkombinasikan  keluaran  semua  IF  THEN  rule  menjadi sebuah  fuzzy  set  tunggal.

Metode inferensi fuzzy diantaranya :

·         Metode Mamdani

  Metode  Mamdani menggunakan fungsi implikasi min dan agregasi max sehingga metode  Mamdani  juga  disebut  dengan  metode  MIN-MAX  (min-max inferencing). Keluaran untuk   aturan metode Mamdani didefinisikan sebagai

 

·         Metode Tsukamoto

Metode Tsukamoto merupakan metode dimana konsekuen dari  aturan  fuzzy-nya  direpresentasikan  dengan  fungsi  keanggotaan yang monoton. Pada metode Tsukamoto,  implikasi  setiap  aturan  berbentuk  implikasi  “Sebab Akibat”/Implikasi  “Input-Output”  dimana  antara  anteseden  dan  konsekuen  harus  ada hubungannya. 

·         Metode Sugeno

Jika  pada  metode Mamdani  proses  defuzzifikasi  menggunakan  agregasi  daerah  kurva, maka pada metode Sugeno agregasi berupa singleton-singleton.

3.      The Defuzzification Module (Proses Defuzzifikasi)

Defuzzifikasi merupakan proses yang berkebalikan dengan proses pada fuzzifikasi. Defuzzifikasi didefinisikan sebagai pemetaan dari himpunan fuzzy ( ) ke himpunan tegas.


Berikut adalah beberapa metode yang digunakan untuk proses defuzzifikasi.

a.       Metode Centroid (Center  of  Grafity)

Proses  defuzzifikasi  pada metode  Centroid  adalah  dengan  mengambil  nilai  titk  pusat  ()  dari daerah  pada  fungsi  keanggotaan B.

b.      Metode Bisektor

Metode bisektor mengambil nilai pada doamin himpunan fuzzy  yang  memiliki  nilai  keanggotaan  pada  daerah  fuzzy  sebagai solusi tegas, dan didefinisikan sebagai:

Dengan sedangkan p = x yang membagi daerah inferensi menjadi dua bagian yang sama besar.

c.       Metode Mean of Maximum (MOM)

Solusi tegas diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum.

d.      Metode Largest of Maximum (LOM)

Solusi tegas diperoleh dengan cara mengambil nilai terbesar dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum.

e.       Metode Smallest of Maximum (SOM)

Solusi tegas diperoleh dengan cara mengambil nilai terkecil dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum

 

4.Percobaan [back]

Kasus : Parkir truk


Tujuannya adalah untuk merancang pengontrol logika fuzzy, tanpa asumsi model matematis truk, untuk memarkir truk di mana saja disumbu x. Misalkan : Truk dapat bergerak maju dengan kecepatan konstan v =0,5 m/s dan diasumsikan truk dilengkapi dengan sensor yang dapat mengukur lokasi (x,y) dan orientasi (sudut) setiap saat.

Maka:

·         Logika fuzzycontroller adalah untuk memberikan input, u, untuk memutar roda kemudi dan, akibatnya, untuk manuver truk

·         Variabel input adalah sudut truk dan koordinat posisi vertikal, y,

·         Variabel output adalah sudut kemudi (sinyal), u.

Rentang variabel telah ditetapkan sebelumnya sebagai


Linguistic term yang digunakan pada desain ini adalah

Langkah pertama adalah memilih fungsi keanggotaan. 

Fungsi keanggotaan untuk posisi y

 
 

Fungsi keanggotaan pada sudut

   

Fungsi keanggotaan untuk sinyal control u

   

Langkah kedua : Basis aturan yang digunakan

 

Langkah ketiga : defuzzifikasi

Sebanyak 12 simulasi komputer dilakukan. Berikut ini adalah model matematika sederhana untuk gerak truk. Model ini digunakan untuk membuat data untuk simulasi tetapi tidak digunakan dalam desain pengontrol. Model ini langsung mengikuti dari geometri truk

Hasil Desain control fuzzy pada parkir truk terlihat pada gambar dibawah

 

 


5.Video [back]


 



6.Link Download [back]
Download HTML    : download
Download Video 1      : download
Download Video 2     : download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar